Friday 4 September 2009

Putera

Detikan jam kini mendekati bulan yang kedua
di sini aku masih di posisi yang sama
masih menunggumu
masih mengasihimu
masih merinduimu
masih lagi dipenuhi rasa sayu.

Dusta,
jika aku kata tidak kuendah dirimu
jika aku kata tidak akan kutunggu dirimu
jika aku kata akanku berhenti
mengejar rama-rama yang enggan hinggap membawa berita.
jika aku letih berkata-kata.
Telah kucuba,
aku kecundang tiap kali.

Hati yang hanya memanggil dirimu
yang sayu dipukul ombak rindu
yang sakit ditiup angin ragu
dan aku tahu,
tiada ruang fikiranmu untukku
dan aku tahu,
hatimu bukan milikku.
Tiada keraguan di situ.
Namun, mengapa aku masih menunggu?

Tiada erti perjuangan ini
Namun seribu satu pengertian dirimu buat aku
Logik tak ada di sini.
Aku sayang kamu.
Segala sakit dan peritku
Semua gembira dan tawaku
Pasrahlah aku,
puteraku.


0032hours (05/09/09)

Note : on the poem : enough said.
on the issue : sigh.

No comments: